prediksiberhadiah.com

Keganjilan Andrea Pirlo sebagai Pelatih Baru di Juventus

Juventus memilih Andrea Pirlo untuk menjadi kepala pelatih yang akan dimulai pada musim 2019-2020. Pirlo akan menggantikan peran Maurizio Sarri yang telah dipecat pada beberapa jam sebelumnya.

Pirlo akan mendapatkan kontrak dengan durasi dua tahun di Juventus. Eks pemain AC Milan itu mengharapkan dapat mengangkat prestasi tim yang hanya kebagian pada musim 2019-2020.

Yang sudah diketahui, jika Juventus telah mengambil keputusan untuk memecat Sarri kurang dari 24 jam yang telah disingkirkan Olympique Lyon pada 16 besar pada Liga Champions. Juve telah kalah dari peraturan gol pada tandang dari Lyon dengan skor yang seri 2-2.

Juventus telah gagal ada perempat final karena hanya dapat menang dengan skor 2-1 saja pada saat menjamu Lyon pada saat di Allianz Stadium pada Sabtu (8/8/20).

Juventus telah memilih Pirlo sebagai pengganti peran dari Sarri ini menjadi hal yang cukup membuat terkejut. Pada awalnya Juventus lebih hebat pada saat terkait pada beberapa nama pelatih yang top.

Mangsa utama Juventus yang kononnya adalah Mauricio Pochettino yang kini sedang menganggur. Lalu ada Simone Inzaghi, Luciano Spalletti sampai Giampiero Gasperini.

Pochettino yang telah gagal ditangkap karena ia meminta gaji yang sangat tinggi, sekitar 10-11 juta euro per musimnya yang membuat Juventus merasa berat.

Tak Mempunyai Pengalaman

Pirlo baru saja gantung sepatu pada tahun 2017 dan lalu langsung mengambil kursus dalam pelatihan. Untuk melatih Juventus yaitu pengalaman awal Pirlo untuk menangani dalam sebuah tim.

Ia masih belum sempat merasakan melatih bentuk di level rendah, Pirlo juga langsung dipercayakan untuk menangani tim utama di Juventus.

Juventus juga tampaknya ingin seperti suksesnya dari tim Real Madrid dan Barcelona yang telah memakai eks pemain untuk dijadikan sebagai pelatih. Tetapi ada bedanya, jika Zinedine Zidane dan juga Josep Guardiola telah sempat magang di tim junior terlebih dahulu.

 

Demi Atletico, Juventus Pun Cadangkan Cristiano Ronaldo

Juventus ini akan menempatkan Cristiano Ronaldo ini sebagai pemain cadangan pada laga lawan Frosinone di lanjutan Liga Italia pekan kali ini, demi bisa menyimpan tenaga para bintangnya untuk bisa melawan Atletico Madrid.

Juventus dengan kemungkinan besar akan tetap memilih untuk tidak menjadikan Ronaldo ini sebagai pemain inti, Hal itu juga mempertimbangkan Bianconeri akan menghadapi Atletico Madrid pada Wando Metropolitano di leg yang pertama babak 16 besar Liga Champions tahun 2018/2019 beberapa tahun kemudian.

Chistiano Ronaldo yang pada saat kini berusia 34 tahun akan menjadi andalan Juventus di dalam laga lawan Atletico. Pasalnya, Cristiano Ronaldo yang sudah pernah bermain di Real Madrid di tahun 2009-2018 tentu nya sudah memahami dengan sangat baik lini pertahanan dari “Los ROjiblancos”.

Pilihan Juventus ini untuk tidak memainkan Cristiano Ronaldo pada Serie A juga terbilang dengan pilihan terbaik mengingat mereka untuk saat ini sudah unggul sangat jauh dalam perburuan gelar juara. Juventus sudah ada di klasemen dengan total nilai 63 poin, dengan unggul 11 angka dari Napoli yang berada di posisi yang kedua.

Dengan jarang yang lumayan signifikan, maka bukan hanyalah Chistiano Ronaldo saja yang mungkin akan disimpan oleh Juventus, melainkan juga berbagai jumlah pemain yang biasanya menjadi pilihan yang utama Max Allegri.

Frosinone sendiri pada saat ini juga ada di zona degradasi dengan total koleksi 16 poin. Mereka juga berjarak dua angka dari sebuah batas aman yang pada saat ini dihuni oleh Empoli.

Rival Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo juga langsung menyatu di musim perdananya bersama dengan Juventus. Setelah gagal untuk mencetak gol
di beberapa laga gawang, pemain yang berasal dari Portugal itu juga memimpin daftar pencetak gol yang terbanyak pada
Serie A.

Ronaldo hingga sejauh ini juga sudah mencetak sebanyak 17 gol dan juga membuat 6 assist dari 22 penampilannya pada
liga. Angka tersebut juga membuat Cristiano Ronaldo difavoritkan untuk bisa meraih gelar dari pencetak gol yang
terbanyak atau Capocannoniere di Serir A.

Pada awal musim, sudah banyak yang percaya bahwa stirker yang tenar di Serie A seperti Edin Dzeko, Ciro Immobile dan
Mauro Icardi akan menantang seorang mantan superstar Real Madrid itu didalam perebutan Capocannoniere. Tetapi
sekarang, sangat banyak hal yang mengejutkan terjadi di Serie A.

Beberapa para pencetak gol yang sangat mematikan ini seperti Icardi dan Dzeko tampil kurang mengesankan di musim ini.
Namun, masih ada juga sejumlah striker lain nya yang bisa saja menggagalkan ambisi dari Ronaldo untuk bisa menjadi
yang tersebut pada Serie A.

Berikut ini adalah pemain yang bisa saja menggagalkan Cristiano Ronaldo di perebutan gelar pencetak gol yang terbanyak
Seria A

Arkadiusz Milik
ArkadiusZ Miliki ini juga merupakan salah satu nama yang juga cukup mencuri para perhatian di Serie A. Hanya bisa
menjadi seorang stater dalam jumlah tiga kali dibawah Maurizio Sarri pada musim lalu, banyak juga yang percaya bahwa
seorang mantan striker Ajax itu juga akan memenuhi ekspektasi.

Berikut Mengapa Ronaldo Bisa Cepat Beradaptasi di Juventus

Pemain asal Portugas Cristiano Ronaldo yang pada akhirnya meninggalkan Real Madrid dan bergabung dengan Juventus
setelah bermain cukup lama 9 musim di Santiago Bernabeu. Memang dirinya akan mencoba tantangan baru karena sudah
pernah bermain di Liga Inggris dan Spanyol yang kini akan bermain di Serie A meski umurnya yang sudah kan menginjak 34
tahun. Akan tetapi Ronaldo sanggup membuktikan dirinya masih bermain dengan peforma terbaiknya dan kini sudah mencetak
15 gol disemua kompetisi sejauh musim ini. Berikut bagaimana caranya Ronaldo bisa cepat beradaptasi dengan Juventus.

1. Sambutan Hangat dari Pihak Juventus
Bermain disana ia mendapatkan sambutan dan kepercayaan dari penduduk setempat dan semua orang memperlakukannya dengan
baik yang membuat Ronaldo merasa seperti dirumah. ia mengaku mendapatkan sambutan dari keluarga dan para fans disana
yang membuatnya sungguh bahagia. pada saat natal ia memberikan hadiah dan mengunjungi rumah sakit Turin yang
memberikan dukungan kepada anak-anak yang menderita kanker.

2. Kerendahan Hati
Banyak yang mengira bahwa sosok Cristiano Ronaldo itu sombong untuk berinteraksi dengan Juventus. Tapi nyatanya ia
sangat berusaha mendekati dan bergaul dengan rekan setim dan pihak juventus sendiri. Menurut pelatih Massimilliano
Allegri ia memang pemain hebat dan luar biasa namun juga sangat rendah hati kepada semua orang yang membuatnya pintar
dalam mengerti dengan baik untuk menyesuaikan dirinya sangat cepat.

3. Sangat Kerja Keras
Cristiano Ronaldo sendiri memang sangat merupakan tipe orang yang pekerja keras untuk menjaga peformanya.ia melakukannya untuk menjadikan contoh kepada semua rekanya tentu saat melakukan pertandingan keesokan harinya ia pergi ketempat gym dan melakukan latihan sendiri dimana itu menjadi tekad dan panutannya dalam bermain bagus dan menjadi pemain yang bagus diatas lapangan.

Tidak Harus Besar Untuk Bisa Menjadi Kuat

Persaingan dari sebuah kompetisi sepakbola memang selalu diramaikan dengan tim-tim besar. Kiprah dan juga penampilan dari mereka selalu menjadi yang sangat ditunggu-tunggu. Pertandingan di antar kesebelasan besar itu pun selalu menjadi dari laga yang sangat paling menyita perhatian, selain dari laga antara tim-tim sekota ataupun yang sering juga disebut juga dengan derby. Derby d’italia di antara inter milan dan juga juventus, Der Klassiker antara tim Bayern Muenchen dan juga Borussia Dortmund, dan juga dengan El Classico antara Barcelona melawan tim Real Madrid adalah laga-laga yang sangat ditunggu pada Liga-liga dari top Eropa.

Tidak semuanya bisa dikatakan sebagai kesebelasan besar. Dari kesebelasan yang besar tidak dilihat dari lama nya mereka didirikan, tapi dari sebuah klub baru bisa dibilang besar dilhat dari sebuah sejarah prestasi dari yang mereka raih, dan pada akhirnya akan bertanding secara lurus dengan jumlah fans yang sangat banyak. Serie A juga memiliki AC Milan, AS Roma, Juventus, dan juga Inter Milan. La Liga juga memiliki Barcelona dan juga Real Madrid. Bunsdesliga memiliki Bayern Muenchen dan juga Borussia Dortmund. Di Inggris, EPL memiliki Arsenal, Liverpool dan juga Manchester City, sebagai kesebelasan yang punya sejarah dan juga basis penggemar yang sangat besar

Pada umumnya, sebuah yang besar akan selalu di anggap sesuai yang sangat kuat.